Jumat, 26 Mei 2017

NHW 2 : Istri dan Ibu Profesional

Sekarang memasuki minggu kedua kelas matrikulasi IIP. Apa sih IIP? IIP merupakan forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu. Namanya manusia kan tetap harus upgrade diri dari semua aspek. Nah sebagai istri, ibu, dan indvidu akhirnya saya tertarik mengikuti kelas matrikulasi ini.

Tugas minggu kedua ini kita diharuskan menjabarkan indikator apa saja agar kita bisa dikatakan profesional sebagai ibu, istri, dan individu. Nanya suami sama anak jawabannya nihil wkwkwkwk ya sudlah mari kita bikin indikator sesuai yang terjadi selama hampir 6tahun menikah dan 5 tahun menjadi ibu.

Sebagai individu
Ini seharusnya banyak indikatornya ehhehehe secara namanya orang gak pernah ada kata puas ya :D
  • Sholat wajib tepat waktu (setiap harinya)
  • Mengaji minimal 2 ain (setiap hari)
  • Bersedekah selalu (tiap bulan menyisihkan gaji)
  • Rajin mengikuti kajian2 islami baik dikantor, lingkungan rumah, dll (setiap ada jadwal kajian)
  • Rajin sholat sunnah (setiap hari)
  • Dalam 1-2 tahun kedepan melanjutkan studi S2, selain untuk upgrade ilmu pendidikan, juga menunjang pekerjaan di kantor
  • Dalam 1 tahun kedepan mengikuti Pelatihan Konselor Menyusui, agar saat mengedukASI teman2 dibekali ilmu yang mumpuni
  • Aktif di komunitas-komunitas ASI, Babywearers, dll yang mendukung upgrade ilmu
  • Menjadi anak yang membanggakan orangtua, membuat masa tua mereka bahagia
  • Menyekolahkan adik paling kecil hingga selesai kuliah
  • Menjadi PNS yang amanah dan dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara
  • Menjadi teman yang baik dan mendengarkan keluh kesah mereka
  • Menyebarkan ilmu yang dimiliki kepada sekitar
  • Menjadi pribadi dengan aura positif yang membuat sekitarnya bahagia
  • Memperbaiki Inner child diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik
  • Rajin menulis di blog (perminggu 1 tulisan)
  • Disiplin waktu tiap harinya sesuai to do list harian (setiap hari)
➤ Sebagai Istri
Ini dia yang perlu review dari paksu, apalagi istrinya suka cerewet gini heheheh
  • Mengatakan "I Love You" kepada suami (setiap hari)
  • Rajin mengikuti seminar atau kulwap mengenai rumah tangga (1-2 bulan sekali)
  • Membaca buku2 yang meningkatkan kapasitas diri sebagai istri yang baik
  • Memenuhi tangki cinta kepada suami, membantu memperbaiki IC suami
  • Lebih perhatian kepada suami, mengingatkan jika suami melakukan kesalahan
  • Melakukan Q-time dengan suami (tiap minggu)
  • Lebih banyak tersenyum jika didepan suami (setiap saat setiap hari)
  • Memenuhi kebutuhan biologis suami (setiap saat dibutuhkan)
  • Memasakkan makanan kesukaan suami (sesuai permintaan)
  • Pulang kerja tepat waktu, sesuai keinginan suami (setiap waktu kerja)
  • Selalu mendukung apapun yang dilakukan suami, terutama masalah pekerjaan
  • Selalu mendampingi suami jika ada masalah
  • Belajar menjadi istri yang lebih penyabar
  • Belajar menjadi istri yang tidak banyak mengeluh
  • Mengurangi "banyak bicara" didepan suami 
➤ Sebagai Ibu
Sejak jadi ibu, anak-anak ini sumber belajar saya. Dari mereka belajar banyak hal.
  • Mengikuti seminar parenting atau kulwap sejenisnya (1-2 bulan sekali)
  • Menjadi pendengar dan sahabat yang baik bagi anak
  • Menanyakan kegiatan kakak di sekolah  dan dirumah saat saya bekerja (setiap weekday)
  • Memasak  untuk si kakak dan memasak MPASI untuk si adik (setiap hari)
  • Memberikan hak adik untuk mendapatkan ASI hingga 2 tahun atau lebih (setiap hari)
  • Disiplin melakukan pumping agar stok asip terpenuhi (setiap hari)
  • Menyiapkan keperluan kakak sekolah (saat sekolah)
  • Mengajari si kakak mengaji dan belajar ( setiap hari)
  • Membacakan anak-anak buku sebelum tidur (setiap hari)
  • Upgrade ilmu dengan mengikuti komunitas2 berkaitan dengan anak 
  • Pulang kerja tepat waktu (setiap weekeday)
Semoga dapat konsisten mengerjakan semua indikator ini. Agar dapat menjadi individu yang lebih baik, serta menjadi Ibu dan Istri yang membanggakan keluarga. Walau bekerja bukan berarti tidak bisa menjadi ibu dan istri yang profesional.

Tidak ada manusia, ibu, yang sempurna. 
Yang terpenting mau memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik.

Salam Profesional!!!

Rabu, 17 Mei 2017

Me and My SonShines ^_^

Baru sadar, setelah melahirkan belum pernah nulis lagi #mianhe. Sekarang Baby Arlo sudah 5mo, berarti sebulan lagi mau MPASI yeeaaaayyy . Alhamdulillah, walau premie perkembangannya bagus, BBnya juga naik banyak. Semua berkat ASI dan ImunASI tentunya. Tapi, sama seperti abangnya, dia pun alergian huhuhuhu. Yup emak bapaknya alergian, so anak-anaknya sama deh.

Lima bulan Baby Arlo banyak cerita tentunya. Dimana si abang yang pasti sudah tak sendiri, ada adik yang membuat fokus mama papanya terbelah. Walau berusaha membagi waktu dengan adil, tapi namanya vocah pasti ada tantrumnya kan yaaaa. Belum lagi si abang yang ternyata ADB jadi harus terapi zat besi 3 bulan, huuuffffttttt padahal dia kan pemakan segala, zat besipun selalu diberikan. Mamanya jadi merasa bersalah, berhasil mewek waktu konsult sama dr.Waldi. Eh, yang gak tau siapa dr. Waldi itu, pak dokter yang PRO RUM abis deh. Cucok dengan si emak yang nerapin RUM. Tiap kesana selalu mewek, karena merasa bersalah sama bocah hehehehhe.

Kembali ke anak-anak, si abang ini sayang banget ke adeknya. Kadang ada waktu dimana mama dilarang megang si adek, cuma si abang yang boleh megang atau si abang pengen gendong adek. Aduh, kalo dah gitu emak pusing kepala barbie, dianya mana kuat coba. Tiap diberi kesempatan mangku adek baru beberapa detik udah nyerah duluan qiqiqiiq.  Makasih buat abang yang bantu mama nemenin adek, kalo mama harus mandi atau beberes.

Hyung-Dongseng

Ngomongin si adek, yang emaknya kerja so adek minum ASIP. Nah, buat si adek mama nerapin LIFO (late in first out) dimana penggunaan asip perah hari kemarin yang diminumkan ke adek. Tapi gak semua ASIP kemarin sih ngasihnya biasanya 300ml asip kemarin ditambah 200ml ASIP beku jaman mama cuti. Alhamdulillah, ternyata emang ngaruh lho ke BB adek. Bulan ke 3-4 walo mama tinggal kerja adek naik 700gr, bulan 4-5 si adek naik 500gr dalam waktu 3minggu. Seneng??? Banget. Pas abangnya nerapin FIFO (first in first out) naiknya cuma 200-300gr.  Baby Arlo sampai sekarang punya 3 adek susu. Karena asip yang alhamdulillah berlimpah. Eh berlimpah disini bukan karena "asi banyak" ya. Tapi karena emang mama mompa kelebihan 1 botol tiap harinya.

Soal hasil perahan, sebeneranya hasil perahan saya tidak berlebih. Terkadang per sesi dari 2 PD dapat 90ml saja, paling banyak 200ml itupun cuma sekali. Seringnya per sesi 120ml. Di kantor tiga kali pompa, dirumah 2 kali pompa. Jadi perhari dapat 450-600ml. Kalau ada yang bilang "ASIMU SIH BANYAK ENAK!" ini kadang bikin baper ahahahha Alhamdulillah sih, tapi seakan2 karena berlimpahnya asi, jadi bisa ASIX. Padahal namanya menyusui itu apalagi memerah kuncinya "RAJIN MENYUSUI , RAJIN MEMERAH" ya gak. Banyak yang hasil perahannya luber-luber sampe 200ml lebih per sesi tapi, gak bisa ASIX atau menyusui hingga 2 tahun. So, bersyukurlah dengan hasil perahanmu. HINDARI DOT! Insya Allah bisa menyusui hingga 2 tahun bahkan lebih.


perahan per hari di kantor
tabungan sebelum masuk kerja


Semangat ASIX! Semangat Menyusui!
Menyusui lah dengan keras kepala !
Salam Ibu Profesional ^_^




NHW 1 : Menapaki Hidup, Menggapai Cita




Saya memiliki cita-cita yang saya bentuk setelah saya menjadi ibu. Yaitu menjadi konselor laktasi. Impian ini diawali saat saya menyusui anak pertama saya, yang tentunya ada perjuangan. Menyusui tidak semudah pemikiran dimana hanya membuka kancing baju, lalu menyodorkan payudara kita ke bayi. Ada perjuangan yang harus dilakukan agar dapat selalu memberikan cairan emas itu ke anak. Apalagi saya sebagai ibu bekerja. Ada tantangan dalam menyusui.


Dengan pengalaman saya sebagai ibu menyusui, mama perah, dan tentunya ilmu-ilmu yang saya dapat, tentu saja selalu menularkan ilmu saya ke teman-teman terdekat dan ke sekitar saya. Yang memotivasi saya menjadi konselor laktasi adalah fenomena bahwa banyak ibu-ibu yang selalu merasa pesimis di awal melahirkan. Sejak awal melahirkan sudah tersugesti “Asiku sedikit, asiku kurang, anakku laper terus” dsb. Padahal yang mereka butuhkan kepercayaan diri dan menyusui dan tentunya ilmu-ilmu tentang menyusui yang memanglah diperlukan kepercaya dirian. Mendampingi kawan sejak hamil lalu melahirkan juga selalu saya lakukan. Buat saya membantu kawan-kawan untuk sukses menyusui adalah kebahagiaan.


Sejak hamil anak pertama saya mengikuti berbagai komunitas asi. Lalu pada usia anak saya 6bulan saya bergabung dengan komunitas asi di tangsel. Kami mengadakan kelas edukasi di Tangsel pertama kalinya. Karena AIMI belum terbentuk di Tangsel, bahkan Banten, sehingga kmai memulainya dengan kelas edukasi ini. Disini banyak berkenalan dengan teman2 konselor laktasi yang memotivasi saya. Begitu juga dengan sekarang, bergabung dengan komunitas gendongan yang beberapa membernya juga konselor laktasi. Saya sering berdiskusi dengan mereka jika saya kesulitan menjawab pertanyaan kawan mengenai menyusui. Dengan diskusi-diskusi itu ilmu yang saya dapat saya serap.


Pelatihan Konselor Menyusui adalah pelatihan yang dipersiapkan agar menjadi konselor menyusui. Ini yang ingin saya ikuti, yang sampai sekarang belum terwujud.  Perlu menyiapkan waktu dan dana jika ingin mengikutinya. Tapi sudah masuk dalam planning saya tahun depan. Semoga dapat teralisasi. Karena terkadang, saat ada yang konsultasi dengan saya, saya merasa belum profesional karena saya bukan Konselor Laktasi.


Ada perubahan dari tahun ke tahun saat saya mengedukASI. Yaitu adab penyampaian ilmu ke kawan-kawan. Entah saat konsultasi atau kampanye di medsos. Yaitu, cara berbicara saya. Saat pertama2 edukASI (saat anak pertama saya lahir 5 tahun lalu) bisa dibilang kampanye yang saya lakukan hardcore. Terlalu menjudge orang-orang yang tidak ingin berjuang menyusui. Tetapi, makin lama saya memahami, dengan bahasan yang keras membuat orang justru menjauh tutup kuping, dan akhirnya menyerah. Tapi, jika dilakukan dengan cara halus, bahasa halus, menasehati tapi tidak menjudge, membuat mereka ingin terus mendengarkan ilmu yang kita sampaikan.


Semoga saya, bisa menggapai cita-cita yang saya harapkan
Semoga saya bisa menjadi Ibu Profesional