Kamis, 15 Juni 2017

Cara Belajar Efektif ala Mama KeySyaFarlo (NHW#5)

Sudah hari Kamis lagi,,, sudah waktunya mengerjakan tugas NHW dari kelas Matrikulasi IIP. Iyes, tiap minggu saya menjadwalkan 1 hari untuk mengerjakan tugas ini. Tanpa menganggu pekerjaan kantor yes, hehehehhe.... Nah tugas minggu ini adalah Belajar Bagaimana Caranya Belajar. Belajar itu tidak hanya saat di sekolah, sampai sekarang pun saya masih harus belajar. Mulai belajar jadi Ibu Profesional sampai belajar kerjaan kantor, dimana berhubungan sama kerekayasaan dan penelitian. Huhuhuhu kebayang baca jurnal-jurnal qiqiqiiqiq

Mari mulai NHW#5 !!!

⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫
NICE HOMEWORK #5
MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #4

📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝 (Learning  How to Learn)

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat Design Pembelajaran ala kita.

Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/
⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫

Sebelum membedah cara belajar efektif saya selama ini, saya sudah mencari refrensi bagaiaman gaya belajar tiap orang. Eh,,, ini namanya salah satu cara belajar juga yak qiqiiqiq... Saya ambil refrensi dari web http://riapalupijati.blogspot.co.id/2013/01/gaya-belajar-visual-auditori-dan.html sebagai berikut : 
 
Deporter dan Hernacki (Ari Nilandri , 2004) menyatakan “Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana anda menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi”.Sedangkan menurut Nasution (1995: 94) mengemukakan“. Gaya belajar adalah cara yang dilakukan seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat berfikir dan memecahkan soal. Selanjutnya gaya belajar ini berhubungan dengan proses-proses kemampuan yang dimiliki oleh seseorang”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi, mengolah informasi, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, agar terjadi suatu proses belajar yang menyenangkan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, dan selalu mempunyai kencenderungan sesuai dengan hobi dan kebiasaan mereka. Adapun gaya belajar tersebut di bagi menjadi tiga yaitu : Visual, Auditori, dan Kinestetik
Deporter dan Hernacki (Ari Nilandri , 2004 110 melalui menyatakan “Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana anda menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi”.Sedangkan menurut Nasution (1995: 94) melalui www.gaya-belajar-visual-auditori-kinestetik.commengemukakan“. Gaya belajar adalah cara yang dilakukan seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat berfikir dan memecahkan soal. Selanjutnya gaya belajar ini berhubungan dengan proses-proses kemampuan yang dimiliki oleh seseorang”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi, mengolah informasi, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, agar terjadi suatu proses belajar yang menyenangkan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, dan selalu mempunyai kencenderungan sesuai dengan hobi dan kebiasaan mereka. Adapun gaya belajar tersebut di bagi menjadi tiga yaitu : Visual, Auditori, dan Kinestetik. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Gaya Belajar Visual
Setiap gaya belajar mempunyai ciri-ciri tertentu, sehingga guru dapat memahami cara belajar siswa. Adapun ciri-ciri belajar visual adalah sebagai berikut :
§  Bicara agak cepat 
§  Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
§  Tidak mudah terganggu oleh keributan
§  Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
§  Lebih suka membaca dari pada dibacakan 
§  Pembaca cepat dan tekun
§  Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
§  Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
§  Lebih suka musik dari pada seni
§  Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya 
b.      Gaya belajar Auditori
Guru dapat melihat gaya belajar siswa melalui ciri-ciri sebagai berikut :
§  Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
§   Mudah terganggu oleh keributan
§   Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
§  Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
§   Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
§   Biasanya ia pembicara yang fasih
§   Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
§   Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
§   Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
§   Berbicara dalam irama yang terpola
§   Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
c.       Gaya Belajar Kinestetik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
§  Berbicara perlahan
§  Penampilan rapi
§  Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
§   Belajar melalui memanipulasi dan praktek
§   Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
§  Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
§   Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
§  Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
§  Menyukai permainan yang menyibukkan
§  Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
§  Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

Nah dari teori di atas jadi mengerti gaya belajar saya selama ini, yang otomatis juga jadi kebiasaan anak saya. Dari hal2 di atas saya tipe belajar gabungan Visual dan Auditori. Nah mari merinci desain pembelajaran saya selama ini, tentunya setelah sekarang menjadi ibu dan istri, serta pegawai negeri.

1. Apa yang ingin dipelajari
Nah ini, setiap ada suatu ilmu yang baru saya tahu, saya akan mencari tahu mengenai ini. Tentu mencari ilmu yang bermanfaat untuk saya dan keluarga. Kalau mengenai pekerjaan kantor tentu yang sudah menjadi minat saya.

2. Mencari Refrensi
Jika sudah mengetahui apa yang ingin dipelajari, langkah selanjutnya adalah mencari refrensi yang tentu saja dari sumber terpecaya. Ilmu pengasuhan anak biasanya saya dapat dari beberapa grup FB, grup WAG, dan beberapa tokoh. Refrensi juga bisa dengan bantuan Google. 

3. Mempelajari Ilmu
Saat sudah mendapat refrensi, gaya belajar saya baru keluar. Saya tidak bisa belajar tanpa mendengarkan sesuatu. Entah saat ikut kulwap, membaca refrensi, atau mengerjakan pekerjaan kantor, saya sambil mendengarkan musik. Kalau sepi, malah tidak masuk hehehehhe Auditory banget ya. Selain itu, belajar langsung dari gambar dan video juga lebih membuat saya cepat mengerti, ini visual banget. Jadi tipe belajar saya gabungan visual dan auditory

Biasanya saya juga harus melist poin2 apa saja yang saya butuhkan dalam belajar, ini sebenarnya karena kebiasaan dipekerjaan saya sebagai Perekayasa. Yang harus membuat Technical Note bulanan. Jadi apa yang sudah dipelajari dituliskan kembali menjadi catatan. Kalau untuk Ilmu Pengasuhan biasanya saya tuliskan dalam status FB/IG menjadi sumber edukASI atau sharing ilmu lagi. 

Jika tidak ingin ilmu itu terlupa, memang harus langsung dipraktekkan dan sering sharing ilmu lagi. Agar kita tetap mengingat ilmu tersebut. Learning by doing !

Penerapan belajar seperti ini juga saya lakukan ke anak saya. Saya memberikan media belajar visual dan auditory dan itu berhasil membuat anak saya menegerti apa ilmu yang ingin saya berikan. 

Mari semangat belajar!!!!



Jumat, 09 Juni 2017

Mendidik dengan Kekuatan Fitrah (NHW#4)

Udah minggu ke 4 yeeeaaayyyy \^_^/ makin menantang tugasnya inih, makin membuat JLEB hati emak, makin kudu meresapi dan banyak merenung #tsssaaaahhh.... Mari membahas satu persatu NHW#4 ini. Untuk tugasnya dibawah ini : 

NICE HOME WORK #4
🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 🍀
Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?
Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.
a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator
c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang
d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha
e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Ibu Septi Peni, sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.
Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.
Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
=====================================================================

Mari mengerjakan satu persatu :D

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Untuk jurusan ilmu di Universitas Kehidupan masih tetap sama ingin menjadi Konselor Menyusui. Karena memang sudah dari dulu saya mencintai bidang konselor atau mengedukASI orang lain.

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Mau ngaku heheheheh ini ceklist belum semuanya kekejar apalagi yang harian, duuuuhhh "WAKE UP NISA!!!!" Belajar lebih konsisten lagi inih sama apa yang udah di list diri sendiri

b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Bidang yang ingin dikuasai sesuai hasil renungan kenapa Allah menciptakan saya di dunia ini sama seperti yang sudah di NHW#3. Dengan semua kejadian atau jalan hidup saya selama ini, Allah meyakinkan saya untuk bisa menjadi inspirator/motivator (bukan berarti niru contohnya ya hehehehe). Sejak kehilangan syasya jd suka memberikan motivator ke teman2 yang sama merasakannya. Dan juga menjadi inspirator bagi mereka di dunia ASI, MPASI, Babywearing, maupun tentang anak lainnya
Misi Hidup : memberikan inspirasi dan memtivasi ke orang lainnya
Bidang : Pengasuhan Anak 
Peran : Inspirator dan Motivator

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Setiap ibu memang harus menambah ilmunya. Untuk menjadi ahli di Bidang Pengasuhan Anak , saya harus mengikuti tahap berikut :
1. Bunda Sayang : Ilmu mengenai pengasuhan anak, terutama ASI MPASI Babywearing dan Parenting, serta RUM
2. Bunda cekatan : Ilmu mengenai manajemen diri terutama manajemen waktu, dan kedisiplinan
3. Bunda Produktif : Ilmu mengenai menjahit, memasak, DIY Permainan untuk anak
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi atau edukASI kepada orang banyak

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Milestone yang ditetapkan saya sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Shaleha
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Ada beberapa checklist yang sudah ada waktu2 penerapannya, tapi ada yang belum, nanti akan diperbaiki kembali

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Semaaaangaaaaatttttt 💜💜💜💜



Jumat, 02 Juni 2017

Baby Arlo : My first MPASI


Yeaaaayyyy i'm 6mo baby 🙌🙌🙌

Alhamdulillah sekarang aku sudah lulus S1 ASIX 💋
Itu berarti aku sudah harus MPASI
Karena aku anak ke3, mamaku tak seheboh waktu akan memberikan MPASI kakakku
Qiqiiqqiq mungkin krn mama sudah merasa ada pengalaman 😌



Pagi ini mama memberikan ku pure pepaya
Waktu melihat mangkok aku excited sekali secara aku sering melihat mama papa kakak bibik makan di depanku
Aku kan pengen 😅

Tapi setelah mama menyuapiku makan,,, oohhhh rasa apa ini
Aku tak pernah tau 😯
Rasaaaanyaaaaa maniiisssa tapiii uhhh aku suka asi 😶
Mama perlahan2 menyuapiku
Hingga mangkoknya kosong
Walau banyak pepaya nya yg bertumpahan

Ini pengalaman MPASI pertamaku
Aku akan doyan semuaaa yg mama masak

Semangat MPASI homemade, teman2
Selamat lulus S1 ASIX buat mama ku dan aku 👩💙

MEMAHAMI POTENSI DIRI SENDIRI (NHW#3)

Hola-Hola, udah seminggu deh, udah waktunya nulis tugas minggu 3 dari kelas matrikulasi IIP. Nah tugasnya ini berjudul Membangun Peradaban dari dalam Rumah. Dibagi menjadi 3 kategori, antara yang pra nikah, nikah, dan single parent. Tugas untuk yang sudah menikah seperti dibawah ini :

*********************************************************************
👨👩👦👦
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Nah ini dia tugas yang harus mengalahkan gengsi para istri-istri wkkwkwkw termasuk saya. Tapi sebenarnya saya sudah sering  kali membuat "surat cinta" ke suami. Terutama saat saya sedang kesal.
Saya typikal istri yang tidak bisa memendam amarah dan kekesalan saya jika ada masalah. Daripada jadi penyakit mending diutarakan. Nah menulis merupakan cara efektif penyampaian semua keluh kesah saya ke suami. Bukan berarti tidak ada diskusi. Tp biasanya dengan diskusi merembetnya kemana. 

Kembali ke surat cinta, suami saya ini biasanya setelah menerima si "surat cinta" ini, lgsg action menanggapinya. Nah, masalahnya biasanya "surat cinta" yg saya bikin itu kan bukan mengenai romantisme wkwkkw ini mau nulis kok ketawa2 sendiri. So, bikin simpel ya.
 
SS Surat Cinta Ke Suami

Kan kan kan tanggepannya wkkwkwkw 😂😂😂 dan seperti biasa setelah dpt "surat" malamnya langsung ngemanjain saya 🙊Apalagi semalam saya dibuat khawatir sama dia. Tidak pulang2, handphone nya mati, wa centang satu. Udah ketakutan sampe nangis karena 2.5 jam nunggu dia. Alhasil waktu udah pulang meluk2in dia wkwkwkkw... Iya, betapa lupanya kita perhatian dengan suami karena tertutupi dengan berbagai aktivitas sehingga lupa mengutarakan dan menunjukkan kasih sayang kita ke suami. 

Pap, betapa sayangnya Mama sama Papa. Kita saling mengisi diri satu sama lain, saling mengisi kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing. Semoga kita diberi umur panjang barokah, sehingga dapat membesarkan anak-anak kita hingga dewasa, hingga kakek nenek. 

Love u pap  :* 


b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Keyvano, merupakan guru pertama saya sebagai ibu. Dari dia saya belajar banyak hal. Sekarang Keyvano sudah 5 tahun. Tahun ini dia akan naik kelas menjadi TK-B. Semakin bertambahnya usia, makin terlihat potensi dalam dirinya. 
  • Bermain Bola : Ini dari usia setahun, tendangan bola nya mantap sekali. Sepertinya menurun dari hobi papanya yang menyukai futsal dan bola. Hingga sekarang sering kali tiap weekend bermain bola bersama papanya
  • Memasak : Karena sering melihat mamanya masak, dia seringkali membuat makanan sendiri, tentu saja dengan pendampingan saya. Awalnya saya takut mengajaknya saat memasak, tapi makin lama dengan didampingi, ini melatih anak juga. 
  • Membenarkan barang (bertukang) : Ini sepertinya karena mengikuti papanya yang sering memperbaiki barang. Sama halnya sengan si papa, jika ada yang rusak atau perlu diperbaiki langsung mengambil obeng. Tentu saja dengan pengawasan kami.
  • Cerdas matematika logis : Dari batita, bakat yang paling terlihat adalah angka. Mengenal angka, bermain berhitung, menulis angka merupakan keahlian Key. Saya mikirnya karena saya dan suami pun yang lebih menyukai angka. 
  • Cerdas musikal : Nah ini, baru tampak 1-2 tahun terakhir. Dia menyukai jika mendengarkan musik, ikut menari, dan menari. Sekarang jika ada musik, dia mengambil gitar kecilnya (ukulele) lalu dimaikan mengikuti musik yg ada, walau petikannya masih asal-asalan
  •  Cerdas Naturalis : Kami sering mengajak dia, bermain di outdoor. Ini karena papanya yang memang gemar menjelajah. Sehingga Key pun terbiasa dengan kegiatan alam. 
Semua ini tentu saja karena kebiasan dan pola pengasuhan yang kami lakukan, serta karena pola pendidikan dari Sekolahnya yang  menerapkan metode Sentra. Dimana karakter anak lebih diutamakan, seringnya anak diajarkan mandiri dan bermain sambil belajar.

Syasya, si cantik putri surga kami, guru kedua bagi kami sebagai orangtua. Hadirnya Syasya ditengah keluarga kami mengajarkan arti kebahagiaan, kehilangan, keikhlasan. Semoga kita dapat berkumpul kelak di surga Nya Allah ya nak :* (kan jadi mewek qiqiqiiq)

Baby Arlo, si rainbow baby mama, guru ketiga kami. Usianya baru 6mo. Jujur belum banyak terlihat potensi bakatnya. Tapi, baby Arlo ini sering mengoceh, suka diajak berbicara, menimpali jika kami mengajaknya berbicara seolah sudah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Tidak sabar melihat potensi-potensi yang ada pada dirimu, Nak.

Setiap anak berbeda, setiap anak punya cerita, setiap anak unik, setiap anak itu hebat 

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Namanya hidup itu berarti sesuai ketentuan Allah. Kita manusia berdoa, berusaha, mengikuti jalanNya Allah. Termasuk kehendak Allah, mengapa saya dihadirkan ditengah-tengah keluaraga kami sekarang. Sama seperti halnya Keyvano, apa yang melekat dalam diri saya merupakan hasil pola asuh keluarga saya juga. 

Papa mama saya selalu mengajarkan kemandirian. Menurut saya kemandirian ini yang menjadi potensi bagi saya. Jadi begitu saya dan suami berumah tangga, dan kami merantau jauh dari kedua keluarga besaar, saya tidak merasa kaget atau bingung. Saya lebih menyukai keadaan seperti sekarang, tidak adanya intervensi dalam mengasuh anak, dan beberapa hal lainnya. Berbeda dengan suami, yang tidak pernah jauh dari orangtua. Ini yang menjadi peran saya, untuk mengajarkan ke mandirian ke anak-anak.

Sifat saya dan Keyvano ini sama, khususnya kalau kami sedang ngambeg hehehehe ini harusnya emang sifat buruk. Tapi karena kesamaan kami ini, saya jadi bercermin. Betapa sabarnya mama saya dulu kalau saya sedang ngambeg. Nah, ini saya jadikan cara mengatasi saat Key ngambeg. Iya, kadang kelemahanmu bisa menjadi kekuatanmu. Saya yang mudah ngambeg jadi terbiasa menghadapi anak saya yang sama seperti mamanya ini. 

Sejak saya hamil, saya mulai gemar mencari ilmu tentang ilmu Ibu. Entah cara kepengurusan anak, pemenuhan hak memberikan asi, kesehatan, parenting dll. Haus ilmu ini yang menjadi potensi besar dalam diri saya untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Namun bukan berarti saya ibu yang sempurna, tidak, tidak ada manusia yang sempurna. Saya masih suka lepas kontrol emosi jika anak saya marah, saya masih suka tidak sabaran jika mengurus rumah, dsb. Tapi, dengan ilmu yang sudah saya cari, saya termasuk mama yang tidak panikan. Saat anak sakit saya mengikuti standart RUM. Saat perahan ASI saya berkurang, saya tidak berpikiran untuk memberi anak sufor. So, kejarlah ilmu sampai kapanpun.

Saat-saat kehilangan saya, saya menyadari bahwa saya orang yang tidak bisa berlama-lama terpuruk. Ini menjadikan saya melihat potensi dalam diri saya. Saya bangkit dari keterpurukan, berbaik sangka dengan Allah. Dan percaya bahwa jalan Nya adalah rencana terbaik yang Allah berikan untuk kami sekeluarga. Tidak semua orang yang bisa mengolah kesedihannya agar cepat bangkit. Berlarut-larut atau jalan kedepan mengikuti rencana Allah. Namun, ikhlas bukan berarti tak sedih jika mengingat anak tercinta.

Kejadian-kejadian yang selama ini terjadi, menyadarkan saya kenapa Allah berkehendak saya hadir ditengah-tengah keluarga Saya. Sebelum ada tugas ini, saya sudah banyak merenung. Membuat saya menyadari bahwa kita manusia memang....

Rencana Allah itu INDAH 😍



d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?


Saya tinggal di lingkungan Perumahan, cluster baru. Kebanyakan orang-orang di cluster adalah pasangan muda. Saya bekerja, jadi sebisa mungkin mengikuti kegiatan RW dan RT. Entah itu arisan, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sebab saat hari kerja, pulang kerja langsung masuk rumah. Paling mengobrol sebentar dengan tetangga.


Karena hobi saya mengedukASI entah itu tentang asi, mpasi, atau babywearing, jika ada yang bertanya tetang hal-hal itu, sebisa mungkin saya bantu. Begitu juga jika saya melihat ada sesuatu yang salah.Berusaha sebisa mungkin menularkan ilmu yang saya miliki dan menjaga tali silaturahmi dengan semua orang



Semoga dengan memahami potensi dalam diri sendiri, dapat bermanfaat untuk keluarga kecil, dan sekitar aamiin 😊😊😊

Salam Ibu Profesional !