Jumat, 02 Juni 2017

MEMAHAMI POTENSI DIRI SENDIRI (NHW#3)

Hola-Hola, udah seminggu deh, udah waktunya nulis tugas minggu 3 dari kelas matrikulasi IIP. Nah tugasnya ini berjudul Membangun Peradaban dari dalam Rumah. Dibagi menjadi 3 kategori, antara yang pra nikah, nikah, dan single parent. Tugas untuk yang sudah menikah seperti dibawah ini :

*********************************************************************
👨👩👦👦
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Nah ini dia tugas yang harus mengalahkan gengsi para istri-istri wkkwkwkw termasuk saya. Tapi sebenarnya saya sudah sering  kali membuat "surat cinta" ke suami. Terutama saat saya sedang kesal.
Saya typikal istri yang tidak bisa memendam amarah dan kekesalan saya jika ada masalah. Daripada jadi penyakit mending diutarakan. Nah menulis merupakan cara efektif penyampaian semua keluh kesah saya ke suami. Bukan berarti tidak ada diskusi. Tp biasanya dengan diskusi merembetnya kemana. 

Kembali ke surat cinta, suami saya ini biasanya setelah menerima si "surat cinta" ini, lgsg action menanggapinya. Nah, masalahnya biasanya "surat cinta" yg saya bikin itu kan bukan mengenai romantisme wkwkkw ini mau nulis kok ketawa2 sendiri. So, bikin simpel ya.
 
SS Surat Cinta Ke Suami

Kan kan kan tanggepannya wkkwkwkw 😂😂😂 dan seperti biasa setelah dpt "surat" malamnya langsung ngemanjain saya 🙊Apalagi semalam saya dibuat khawatir sama dia. Tidak pulang2, handphone nya mati, wa centang satu. Udah ketakutan sampe nangis karena 2.5 jam nunggu dia. Alhasil waktu udah pulang meluk2in dia wkwkwkkw... Iya, betapa lupanya kita perhatian dengan suami karena tertutupi dengan berbagai aktivitas sehingga lupa mengutarakan dan menunjukkan kasih sayang kita ke suami. 

Pap, betapa sayangnya Mama sama Papa. Kita saling mengisi diri satu sama lain, saling mengisi kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing. Semoga kita diberi umur panjang barokah, sehingga dapat membesarkan anak-anak kita hingga dewasa, hingga kakek nenek. 

Love u pap  :* 


b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Keyvano, merupakan guru pertama saya sebagai ibu. Dari dia saya belajar banyak hal. Sekarang Keyvano sudah 5 tahun. Tahun ini dia akan naik kelas menjadi TK-B. Semakin bertambahnya usia, makin terlihat potensi dalam dirinya. 
  • Bermain Bola : Ini dari usia setahun, tendangan bola nya mantap sekali. Sepertinya menurun dari hobi papanya yang menyukai futsal dan bola. Hingga sekarang sering kali tiap weekend bermain bola bersama papanya
  • Memasak : Karena sering melihat mamanya masak, dia seringkali membuat makanan sendiri, tentu saja dengan pendampingan saya. Awalnya saya takut mengajaknya saat memasak, tapi makin lama dengan didampingi, ini melatih anak juga. 
  • Membenarkan barang (bertukang) : Ini sepertinya karena mengikuti papanya yang sering memperbaiki barang. Sama halnya sengan si papa, jika ada yang rusak atau perlu diperbaiki langsung mengambil obeng. Tentu saja dengan pengawasan kami.
  • Cerdas matematika logis : Dari batita, bakat yang paling terlihat adalah angka. Mengenal angka, bermain berhitung, menulis angka merupakan keahlian Key. Saya mikirnya karena saya dan suami pun yang lebih menyukai angka. 
  • Cerdas musikal : Nah ini, baru tampak 1-2 tahun terakhir. Dia menyukai jika mendengarkan musik, ikut menari, dan menari. Sekarang jika ada musik, dia mengambil gitar kecilnya (ukulele) lalu dimaikan mengikuti musik yg ada, walau petikannya masih asal-asalan
  •  Cerdas Naturalis : Kami sering mengajak dia, bermain di outdoor. Ini karena papanya yang memang gemar menjelajah. Sehingga Key pun terbiasa dengan kegiatan alam. 
Semua ini tentu saja karena kebiasan dan pola pengasuhan yang kami lakukan, serta karena pola pendidikan dari Sekolahnya yang  menerapkan metode Sentra. Dimana karakter anak lebih diutamakan, seringnya anak diajarkan mandiri dan bermain sambil belajar.

Syasya, si cantik putri surga kami, guru kedua bagi kami sebagai orangtua. Hadirnya Syasya ditengah keluarga kami mengajarkan arti kebahagiaan, kehilangan, keikhlasan. Semoga kita dapat berkumpul kelak di surga Nya Allah ya nak :* (kan jadi mewek qiqiqiiq)

Baby Arlo, si rainbow baby mama, guru ketiga kami. Usianya baru 6mo. Jujur belum banyak terlihat potensi bakatnya. Tapi, baby Arlo ini sering mengoceh, suka diajak berbicara, menimpali jika kami mengajaknya berbicara seolah sudah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Tidak sabar melihat potensi-potensi yang ada pada dirimu, Nak.

Setiap anak berbeda, setiap anak punya cerita, setiap anak unik, setiap anak itu hebat 

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Namanya hidup itu berarti sesuai ketentuan Allah. Kita manusia berdoa, berusaha, mengikuti jalanNya Allah. Termasuk kehendak Allah, mengapa saya dihadirkan ditengah-tengah keluaraga kami sekarang. Sama seperti halnya Keyvano, apa yang melekat dalam diri saya merupakan hasil pola asuh keluarga saya juga. 

Papa mama saya selalu mengajarkan kemandirian. Menurut saya kemandirian ini yang menjadi potensi bagi saya. Jadi begitu saya dan suami berumah tangga, dan kami merantau jauh dari kedua keluarga besaar, saya tidak merasa kaget atau bingung. Saya lebih menyukai keadaan seperti sekarang, tidak adanya intervensi dalam mengasuh anak, dan beberapa hal lainnya. Berbeda dengan suami, yang tidak pernah jauh dari orangtua. Ini yang menjadi peran saya, untuk mengajarkan ke mandirian ke anak-anak.

Sifat saya dan Keyvano ini sama, khususnya kalau kami sedang ngambeg hehehehe ini harusnya emang sifat buruk. Tapi karena kesamaan kami ini, saya jadi bercermin. Betapa sabarnya mama saya dulu kalau saya sedang ngambeg. Nah, ini saya jadikan cara mengatasi saat Key ngambeg. Iya, kadang kelemahanmu bisa menjadi kekuatanmu. Saya yang mudah ngambeg jadi terbiasa menghadapi anak saya yang sama seperti mamanya ini. 

Sejak saya hamil, saya mulai gemar mencari ilmu tentang ilmu Ibu. Entah cara kepengurusan anak, pemenuhan hak memberikan asi, kesehatan, parenting dll. Haus ilmu ini yang menjadi potensi besar dalam diri saya untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Namun bukan berarti saya ibu yang sempurna, tidak, tidak ada manusia yang sempurna. Saya masih suka lepas kontrol emosi jika anak saya marah, saya masih suka tidak sabaran jika mengurus rumah, dsb. Tapi, dengan ilmu yang sudah saya cari, saya termasuk mama yang tidak panikan. Saat anak sakit saya mengikuti standart RUM. Saat perahan ASI saya berkurang, saya tidak berpikiran untuk memberi anak sufor. So, kejarlah ilmu sampai kapanpun.

Saat-saat kehilangan saya, saya menyadari bahwa saya orang yang tidak bisa berlama-lama terpuruk. Ini menjadikan saya melihat potensi dalam diri saya. Saya bangkit dari keterpurukan, berbaik sangka dengan Allah. Dan percaya bahwa jalan Nya adalah rencana terbaik yang Allah berikan untuk kami sekeluarga. Tidak semua orang yang bisa mengolah kesedihannya agar cepat bangkit. Berlarut-larut atau jalan kedepan mengikuti rencana Allah. Namun, ikhlas bukan berarti tak sedih jika mengingat anak tercinta.

Kejadian-kejadian yang selama ini terjadi, menyadarkan saya kenapa Allah berkehendak saya hadir ditengah-tengah keluarga Saya. Sebelum ada tugas ini, saya sudah banyak merenung. Membuat saya menyadari bahwa kita manusia memang....

Rencana Allah itu INDAH 😍



d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?


Saya tinggal di lingkungan Perumahan, cluster baru. Kebanyakan orang-orang di cluster adalah pasangan muda. Saya bekerja, jadi sebisa mungkin mengikuti kegiatan RW dan RT. Entah itu arisan, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sebab saat hari kerja, pulang kerja langsung masuk rumah. Paling mengobrol sebentar dengan tetangga.


Karena hobi saya mengedukASI entah itu tentang asi, mpasi, atau babywearing, jika ada yang bertanya tetang hal-hal itu, sebisa mungkin saya bantu. Begitu juga jika saya melihat ada sesuatu yang salah.Berusaha sebisa mungkin menularkan ilmu yang saya miliki dan menjaga tali silaturahmi dengan semua orang



Semoga dengan memahami potensi dalam diri sendiri, dapat bermanfaat untuk keluarga kecil, dan sekitar aamiin 😊😊😊

Salam Ibu Profesional !

0 comments:

Posting Komentar

Hai.... Terima kasih sudah membaca tulisan saya