Selasa, 23 Oktober 2018

Ketika Perang dengan Pasangan, Yuk Lakukan Hal ini Moms!



Hidup bagaikan roda yang berputar. Kadang di atas kadang di bawah, kadang bersedih kadang bahagia. Begitupun dengan kehidupan berumah tangga yang kadang terlanjur diselimuti amarah. Kalau pagi bisa tertawa bersama, malam bisa menjadi saling diam tanpa kata yang terucap. Boro-boro ngomong, kesenggol dikit aja langsung panas hatinya.

Siapa yang begitu moms?

Perang antar suami istri memang bs menjadi aksesoris kehidupan rumah tangga. Namun jika tak ditangani dengan baik tentu akan menjadi momok yang membuat pernikahan tak sehat. Penyebabnya tentu macam-macam bisa karena hubungan di ranjang, kecemburuan, masalah finansial, masalah anak, masalah orang tua, dsb.

Dari Abu Ayyub Al-Ansariy bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam, (jika bertemu) yang ini berpaling dan yang ini juga berpaling dan sebaik-baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam,” (Shahih Al-Bukhari hadis no. 5613).


Agar perang dengan pasangan tidak berlarut-larut mommies bisa lakukan tips berikut ini :

1. Diam dan menyingkir sejenak

Saat sedang merasa marah, kita bisa saja lepas kontrol. Inginnya berteriak, dan inginnya membalas setiap ucapan pasangan. Bahkan ada saja yang hingga lepas kendali ingin main tangan.

Dengan diam mommies mengendalikan amarah yang sebelumnya meluap-luap. Ijin ke anak untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Merenungkan apa yang menjadi topik permasalahan mommies debatkan dengan suami.

2. Mengingat kebahagiaan keluarga

Waktu sebel-sebelnya sama pasangan, biasanya kita mengungkit-ungkut kejelekan dia.

"Papa jahat gak pernah ngasih surprise, sayang apa ke mama?"

"Udah gak perhatian, gak pernah peduli ke aku. Ngasih uang pas-pasan. Gitu minta diladenin"

"Tuh suami si A aja baek banget. Istrinya dibeliin kalung, mobil, gamis. Lha mama? Beliin daster aja gak pernah"

Hahahahaha curcol banget dah!

Kalau udah emosi, lalu pengennya marah, mommies bisa skip ke hal yang membahagiakan. Liat si kecil yang kebingungan saat mamanya menangis sendiri. Dia ikut merasakan kegalauan mommies.

Ubah melihat keburukan suami dengan hal-hal membahagiakan yang kalian pernah rasakan. Momen pertama bertemu, pernikahan sakral, proses hamil dan kelahiran si kecil, atau apapun itu dimana kalian berdua merasa harus berjuang bersama.

3. Komrod dengan pasangan

Namanya marah yang meletup-letup ada saatnya pergi jika kita sudah menenangkan diri dan merenung. Ini waktunya mommies berdamai dengan suami.

Tatap matanya saat ingin menyampaikan mengapa mommies marah. Perbanyak bahasa tubuh yang memperlihatkan kenyamanan mommies saat ini. Suami pun akan merasa istrinya lawan bicara yang tenang.

Saat suami menunjukkan ego dewasanya jangan balas dengan ego anak-anak. Akan membuat suasana memabas kembali.

4. Saatnya berpelukan

Berdamai dengan diri sendiri dan suami, sudah. Lanjutkan dengan kontak fisik dengan pasangan. Yang tadinya ogah, menjadi memendam keinginan "pengen meluk duluan tapi gengsi".

sumber : freepik.com

Karakter tiap pasangan tentu berbeda. Ada yang jaim dan gengsi memulai dahulu, ada juga yang cuek. Tak ada salahnya mommies membuka diri terlebih dahulu. Membuat suami terkejut bahwa istrinya sudah melunak, qiiqiqiqiq.

Sama halnya dengan menghadapi si kecil yang tantrum, berpelukan dengan suami juga banyak manfaatnya. Akan mendekatkan kembali hubungan mommies dan suami setelah bertengkar.

Kita juga berperan meredakan perang panas dengan pasangan. Tak perlu menunggu kode dari suami, kita juga bisa membiat hubungan kembali hangat, Moms. 




0 comments:

Posting Komentar

Hai.... Terima kasih sudah membaca tulisan saya