Sabtu, 13 Januari 2018

Belajar Ikhlas, Ikhlas, dan Ikhlas

Setiap pasangan suami istri pasti mengharapkan kehadiran anak di tengah mereka. Namun, waktu nya tentu berbeda. Sesuai ijin Allah tentunya. Sama hal nya saat saya yang merasa berbangga diri dengan kata "cepat hamil". Alhamdulillah Kakak Key hadiah yang diberikan Allah langsung setelah saya menikah. Dengan sombongnya berpikir "Ah, nanti anak keduapun pasti aku cepet hamil lagi". Astaghfirullah.... Padahal semuanya merupakan ijin Allah. Kapan waktu yang tepat bagi kita semua tergantung Allah.

Perjuangan mendapatkan anak pun saya alami. Bolak balik ke dokter penuh harap kapan rahim ini kembali terisi dengan janin. Kejutan pun tiba di saat tak terduga saat ikhlas mungkin Allah mengijinkan saya membesarkan Kakak Key saja. Alhamdulillah janin itu hadir di dalam rahim saya.
Kembali saya mungkin menyombongkan diri saat tahu jenis kelamin anak saya adalah perempuan. "Sudah sepasang, akhirnya punya anak cewek, bisa dikuncirin, nanti mama beliin baju apa aja, mama dandanin apa aja". Pikiran seperti itu pernah saya rasakan. Lagi-lagi seharusnya saya ingat bahwa Allah yang mengatur rencana kita.

Teramat sayang Nya Allah pada saya dan suami, memberikan kami putri kecil yang kini sudah tenang di SurgaNya Allah. Lembaran baru di awal tahun 2016  saya lewati dengan belajar ikhlas. Kata singkat yang mencapainya penuh perjuangan.  Namun semuanya Alhamdulillah terlewati. Melihat Kakak yang ikut down memikirkan adiknya, yang membuat mama lebih kuat.
Lembaran baru yang membuat saya belajar bagaimana ikhlas melepaskan kepergian seseorang yang merupakan separuh jiwa kita. Membuat saya belajar menjadi istri dan ibu yang lebih baik.
Miss u so much, Nak 💗

Nisa Harnum
13 Januari 2018
Di malam sendu sambil mengingat waktu kebersamaan kita selama 6bulan

1 komentar:

  1. Terimakasih sharingnya mba Nisa..Semoga keikhlasannya berbuah keindahan surga. Aamiin.

    BalasHapus

Hai.... Terima kasih sudah membaca tulisan saya