Kamis, 22 Februari 2018

Peran Ayah terhadap Tumbuh Kembang Anak

Hari Sabtu lalu, 17 Februari 2018 adalah jadwal Seminar Parenting di Calon SDIT kakak dalam rangka membaca Hasil Psikotest saat Observasi pendaftaran. Seharusnya ayah dan bunda diminta mengikuti acara tersebut. Begitu akan berangkat si kakak ingin main ditemani papa. Alhasil hanya mama yang mengikuti. Padahal acara ini banyak membahas Peran Ayah.

Kak Win Presentasi 


Di awal seminar, kak Win mengatakan "Membesarkan anak harus dengan ilmu". Ya ini saya sangat setuju sekali. Tidak ada nya ilmu saat membersamai anak sama saja merusak fitrah. Karena tidak ada yang namanya ikut arus untuk membesarkan anak.

Sebelumnya Kak Win menperkenalkan diri. Ternyata beliau salah satu Psikolog di Komnas Anak. Dengan mengikuti Psikotest kemarin, kami pun menjadi Member dari Yayasannya. Jadi beliau mengatakan mulai sekarang kami punya psikolog.

Kembali ke Seminar, terdapat konsep untuk anak 0-10 tahun, yaitu
"Bunda Sabar, Ayah Tegas"
Tegas disini bukan emosi. Ayah harus memanfaatkan waktu bersama anak sebagai investasi. Beberapa puluh tahun ke depan anak-anak akan dekat kita orangtua nya. Sabar sendiri bukan berarti tidak boleh marah. Marah nya marah sehat. Nah marah sehat seperti apa sih?
- sejajarkan mata
- tatap mata anak
- marah tidak boleh lebih dari 10 detik

Pada dasarnya Semua Anak itu HEBAT. Untuk 3 tahun pertama sekolah yang terpenting Anak Senang Sekolah. Untuk itu sangat perlu untuk orangtua menyatukan hati dengan sekolah dan guru-guru terlebih dulu. Kita sebagai orang tua kita pun harus berSemangat. Terutama saat pagi hari anak akan bersekolah. Yang paling tepat saat membangunkan anak adalah AYAH. Mengapa begitu? Karena ibu sudah mempunyai banyak pekerjaan sehingga dikhawatirkan akan lebih emosional menghadapi anak.

Kita harus melatih Disiplin di lingkungan keluarga, yaitu 
♤ Aktifitas : tidur malam untuk anak maksimal jam 9 malam dan sholat tepat waktu untuk orangtua 
♤ Komunikasi : setelah 5 tahun menikah perbanyak berkomunikasi (pillow talk) dengan pasangan selama 1 jam/hari, jika tidak bisa 30menit/hari, jika tidak bisa turunkan 15 menit/hari


Mendengarkan
anak sangat diperlukan sehingga anak tidak merasa di interograsi oleh orang tua. Dengan menciup kening anak, anak akan bercerita mengalir dengan sendirinya. Kalau pulang sekolah baru sampai sudah kita interograsi, anak akan jadi malas bercerita tentang kegiatannya di Sekolah. Kalau saya biasanya melakukan saat waktu santai setelah pulang kerja. Kami family forum sambil ngobrol, sambil menemani kakak bermain.


Kak Win juga menjelaskan adanya fase privasi  pada anak yang dimulai sejak kelas 3/4. Dimana insting sex nya mulai berkembang dan paling banyak bermasalah di emosional. Nanti saat kelas 3/4 para anak diwajibkan konsultasi ke psikolog untuk melihat keseimbangan komunikasi di keluarga. 

Kesimpulannya adalah betapa peran AYAH sangat penting dalam emosional anak. Ayah diharuskan menjadi teman main anak yang asyik, agar anak menjadi pribadi yang menyenangkan dan memiliki emosional yang seimbang.

So, sudahkah ayah banyak bermain dengan anak? 😊

Nisa Harnum 
22 Februari 2018

0 comments:

Posting Komentar

Hai.... Terima kasih sudah membaca tulisan saya